twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Pages

Jumat, 31 Mei 2013

Virtual Assistant Program | Sahabat virtual


Makhluk Virtual – Virtual Assistant Program, Bahaya dan manfaatnya


Pernah mendengar tentang Makhluk Virtual atau Virtual Assistant Program?
Nah, kalo di film-film fiksi science, si Virtual Assistant Program (VAP) ini seperti sahabat hologram yang dapat dipanggil sewaktu-waktu untuk diajak komunikasi. Ia akan tampak seperti bayangan bagi yang memanggilnya.
Atau kalau di film kartun animasi, VAP ini dapat diperbanyak sehingga menjadi ‘ilmu seribu banyangan’ dimana dirinya dapat memperbanyak diri lainnya untuk keperluan tertentu.
Dan kalau kita lihat di film yang mengangkat cerita kerajaan jaman dahulu, ada kesaktian yang dinamakan ‘bolo sewu’. Ia dapat menciptakan tentara berjumlah seribu yang membantu dirinya untuk keperluan peperangan.
Ada juga cerita dimana seseorang mempunyai pekerjaan yang bertumpuk, namun tiba-tiba tanpa disadari semua pekerjaannya telah selesai tanpa ia merasa menangani pekerjaan tersebut. Kemudian ia berkata bahwa, dirinya mempunyai asisten ‘jin’ yang mengerjakannya.

Bertolak dari cerita diatas, secara turun-temurun kemudian diyakini bahwa ada Virtual Assistant, dan itu biasa dinamakan ‘jin’, ‘tuyul’, ‘pesugihan’ yang dapat dimanfaatkan. Kemudian marak terjadi penjualan tentang VAP ini.

Apa sih sebenarnya Makhluk Virtual (MV) atau Virtual Assistant Program (VAP) ini?
Kalau kita melihat kembali dari pengetahuan struktur pikiran dan bagaimana pikiran bekerja, maka MV dan VAP menjadi berbeda makna.
Makhluk Virtual adalah sebuah imajinasi tentang makhluk yang dinyatakan melalui hologram pikiran melalui materialisasi ide kemudian ia membentuk sebuah ‘believe’ yang hidup.
Virtual Assistant Program adalah sebuah program pendukung untuk keperluan tertentu yang diambil dari kemampuan bawah sadar seseorang tentang potensi yang diharapkan dan kemudian menjadi Automatic Guidance System.

Sederhananya begini,
MV merupakan entitas makhluk yang diimajinasikan nyata. Sedangkan AVP merupakan sebuah ‘jembatan’ untuk memfasilitasi atau membantu untuk merealisasikan believe yang ada.

Virtual Assistant Program atau AVP sangat terkait dengan pemberdayaan diri dan pembangkitan potensi diri, sedangkan MV cenderung untuk menjadikan manusia manja, tidak mau bekerja dan berpikir untuk bergantung kepada sang Makhluk Virtual ini.
Mengapa saya mengatakan konsep AVP terkait dengan pemberdayaan diri? Karena dalam ‘menciptakan’ AVP bukanlah membentuk sebuah entitas makhluk baru, melainkan meneliti ke dalam diri, yaitu ke bagian-bagian diri  yang mempunyai tugas-tugas tertentu.
Contohnya saya sebagai penulis. Untuk memaksimalkan jumlah tulisan saya, maka saya akan ‘menciptakan’ AVP ini. Langkah pertama saya adalah mencari tahu bagian diri mana yang suka menulis dan pada saat apa saya suka menulis dang mengapa saya suka menulis.
Meneliti kembali bagian diri ini untuk menemukan passion bagi bagian diri saya sehingga ketika saya menemukan jawaban-jawaban tersebut, saya akan memaksimalkan kemampuan bagian diri atau potensi saya. Maka setelah sekian lama saya melatih bagian-bagian diri untuk tugas-tugas menulis tersebut, ia akan menjadi ‘jembatan’ untuk merealisasikan believe kepenulisan saya. Lalu setelah bagian diri ini mahir melakukan tugasnya, maka secara simbolik saya memanggilnya Asisten Virtual! Yang sekaligus menajadi Automatic Guidance System bagi langkah nyata saya untuk menulis.

Lalu untuk Makhluk Virtual?
Bila seseorang masuk ke dalam kondisi somnambulism, kemudian ia memprogram pikirannya untuk menciptakan sebuah makhuk yang merupakan entitas kehidupan, maka hologram dari pikirannya akan menjadi ‘hidup’ selamanya.
Entah ia memberikan tugas jenis apa kepada makhluk yang ia ciptakan lewat pikiran imajinernya, yang pasti bahwa ia berbentuk energy. Yang semula ia ada di dunia ide kemudian dijembatani oleh pikiran untuk dipadatkan, dan di ‘hidupkan’ dengan memberinya cathexis sehingga ia menjadi hologram dari pikirannya.

Apakah makhluk virtual ini dapat membantu mengerjakan pekerjaan di dunia nyata? Tentu saja yang melakukan action adalah manusia juga. Seberapa jauh ia dapat mengerjakan pekerjaan di dunia? Sepanjang ia dapat memberikan respon untuk action maka ia akan memberikan hasil maksimal.

Fenomena ‘Jin’ atau ‘Tuyul’ dapat kita pahami sebagai AVP sehingga kitapun dapat memaknai Jin atau Tuyul dengan hal yang berdaya bagi diri manusia. Atau kita bisa mengatakan bahwa Jin atau Tuyul adalah sebuah System dan diharapkan menjadi Automatic Guidance System bagi sebuah outcome yang dibentuk.
Namun Makhluk Virtual? Sekali anda memprogram pikiran untuk membentuk entitas makhuk yang anda harapkan hidup, maka ia akan ada selamanya di alam raya! Walaupun sederhananya anda hanya membuat dia didalam bayangan imajinasi anda, ia tetap ‘tercipta’ dan ada untuk anda!
Kemudian apabila anda sudah tidak memerlukannya, maka secara energy ia akan menjadi sampah di alam raya. Karena ia ada dalam entitas yang anda ciptakan, maka bisa jadi suatu saat itu menjadi boomerang bagi anda karena ia masih mempunyai keterhubungan energy dengan pikiran anda yang melahirkannya!

Salam Berdaya!
Agung webe

0 komentar:

 

Blogger news

Blogroll

About